Jas Hujan Kuning
13 desember 2007
Hari ini mama pulang dari tugasnya, namun entah mengapa aku tidak merasakan rindu yang sangat di hatiku. Mungkin karena aku sudah terbiasa seperti ini.
Mama bekerja untuk orang nomor 1 di negeri ini, jadi wajar saja kalau dia serong bepergian ke luar kota. Awalnya kurasakan keinginan untuk memeluk ibu disaat dia jauh, namun belakangan mungkin hanya oleh oleh darinya yang membuatku mampu menunggunya sampai malam lama lama.
Hari ini sepulangannya dari London, Inggris dan dia membawakan ku jas hujan kuning...
Jas hujan yang aneh.. enggan sekali aku memakainya,, aku masukan saja jas hujan ini ke kolong ranjang.
14 desember 2007
Hari ini cerah...
hahaha sepertinya memang jas hujan aneh itu akan lama bersarang di bawah ranjangku. Siapa pula yang butuh jas hujan kuning aneh seperti itu.
Pagi ini pun aneh seperi jas hujan itu, mama ada di meja makan menyiapkan sarapan.
"kemana papa? gak biasanya mamah mau nyiapin sarapan?"
"papa lagi nyelesein novelnya, sekarang lagi finishing" mama berkata
Sebenernya apa mama nyadar apa arti perkataan ku yah?
Mama... selalu sibuk dengan urusan kenegaraannya.. kenegaraan? apa pantas aku bilang kenegaraan? sepertinya tak ada sama sekali hubungannya mamaku dengan keberadaannya negara ini, ada atau tak adanya mamaku negara ini akan tetap berdiri tegap, namun apa dia tahu ada atau tidak adanya dia apakah anaknya akan berdiri tegak?
Sepulang sekolah aku bertemu dengan rian lagi, kali ini dia mencegatku bersama dengan dua temannya. Dia meminta, memaksa lebih tepatnya untuk memberikannya jam tangan yang diberikan oleh kakekku... jam tangan satu satunya peninggalan dari kakekku.
Dia menyentuhku dan aku pun melayangkan hantaman kerasku ke hidungnya, anehnya... hidungnya berdarah. Bocah besar gembrot itu pun ternyata bisa menangis.. teman temannya berdua malah kabur tunggang langgang.
Sangat kebetulan sekali bu eva tiba tiba datang, dia mengelap darah yang berceceran dari hidung rian. Aku terdiam terpaku. Rian menyalahkanku dengan berbagai cara namun entah mengapa aku tak mampu mendebatnya, aku hanya mampu terdiam, mungkin tenaga ku sudah habis, bukan untuk memukulnya namun untuk menahan ribuan pukulan lain yang kedua tanganku ingin layangkan kepadanya..
Bu Eva menyuruhku pulang dan memberi tahu ke ibuku bahwa besok disuruh menghadap.
Pulang sekolah aku bingung... mama tak ada di rumah,, hanya pesan pesan yang biasa ada di kulkas, jaga diri makanan sudah disiapkan di kulkas mama pergi 2 hari tak pulang,,,, bla bla bla..
Muak.... muak rasanya aku melihatnya.
Entahlah yang terjadi esok biarlah terjadi saja.
15 desember 2007
Pagi sekali aku bangun,,, aku menyiapkan tas dan aku lupa,, bu eva menyuruhku membawa ibuku...
mama tak ada,, papa sedang mengurus novelnya di percetakan,,
Aku gulung kembali selimutku dan aku tidur kembali..
Kakak penasaran dan naik ke atas,, dia menanyakan hari ini aku akan sekolah apa gak??
kujawab saja "Aku sakiiiiiiiiiiiiiiit... pergi sana!" diapun membanting pintu kamar dan pergi ke sekolah,,
Aku?? Pergi ke alam mimpi lagi...
Minggu, Desember 28
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar